BAB
I
PENDAHULUAN
·
Latar
Belakang
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsep diri (self consept) merupakan
suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia.
Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan
untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
Konsep diri seseorang
dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut.
Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada
akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang
berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang
bersangkutan.
Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan
yang ia miliki. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara
individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap
negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu
memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan, maka dari itu sangatlah penting untuk seorang perawat memahami konsep
diri. Memahami diri sendiri terlebih dahulu baru bisa memahami klien.
·
Tujuan
pembelajaran
ü
Memahami defenisi konsep diri
ü
Mengidentifikasi langkah-langkang mempertahankan konsep
diri
ü
Mengidentifikasi manfaat konsep diri
ü
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
ü
Memahami komponen atau bagian dari konsep diri
ü Mengidentifikasi
hambatan dalam membangun konsep diri
BAB II
PEMBAHASAN
·
SKENARIO
Kenapa Harus Aku ??
Hani
adalah seorang gadis yang manis, dia sekarang berumur 16 tahun. Hani anak ke-2
dari tiga bersaudara. Berbeda dengan kedua saudaranya hani tidak memiliki tubuh
yang normal. Tubuhnya tidak mengalami penambahan ukuran sejak usia 6 thun. Hani
saat ini hanya memiliki tinggi badan 100 cm. Hani yang duduk dibangku SMA kelas
1 sering dipandang sebelah mata oleh teman-temannya, tidak jarang dia juga
mendapat ejekan karena gambaran dirinya yang tidak seperti remaja normal yang
lainnya sehingga membuat harga dirinya terluka. Hani sering menangis setelah
pulang ke rumah, “ Kenapa harus aku yang memiliki kondisi seperti ini ?? “
keluhannya, tetapi walaupun dia adalah seorang perempuan yang stunting, dia memiliki prestasi yang
membanggakan. Dia selalu mendapat rangking sepuluh besar di kelasnya. Hani
bertekad akan memperbaiki citra orang-orang terhadap dirinya dengan menjadi
seseorang yang berhasil. Inilah ideal dirinya yang dia tanamkan di dalam hati
sehingga dia akan terus berusaha mendapatkan apa yang dicita-citakan olehnya.
Terminologi
ü Remaja normal => remaja yang bio, sosio, psiko,
psikisnya sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan.
ü Stunting => suatu keadaan fisik seseorang yang
mengalami hambatan dalam pertumbuhan.
ü Citra diri => suatu pandangan atau anggapan baik atau
buruk yang merupakan suatu nilai
ü Ideal diri => sesuatu yang sudah sesuai proporsinya
atau suah pas sesuai standarnya.
ü Harga diri => suatu keadaan psikologis seseorang yang
berhubungan dengan nilai-nilai atau suatu keadaan seseorang yang ingin diakui.
·
Hipotesa
yang muncul
1.
Mengapa kita harus memahami konsep diri ?
2.
Apa faktor penyebab seseorang mengalami perubahan harga
diri ?
3.
Bagaimana cara kita mempertahankan atau merubah citra
diri kepada yang lebih baik ?
4.
Apa yang akan terjadi apabila kita mengalami penurunan
harga diri ?
5.
Bagaimana seorang yang stunting mempertahankan konsep
dirinya?
6.
Bagaimana cara mempertahankan ideal diri ?
A.
DEFENISI KONSEP DIRI
Menurut para ahli :
Ø
Seifert
dan Hoffnung (1994), misalnya, mendefinisikan konsep diri sebagai “suatu
pemahaman mengenai diri atau ide tentang konsep diri.“.
Ø
Santrock
(1996) menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu
dari konsep diri.
Ø
Atwater
(1987) menyebutkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang
meliputi persepsi seseorang tentang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan
nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya.
Ø
Menurut
Burns (1982), konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang
diri kita sendiri. Sedangkan Pemily (dalam Atwater, 1984), mendefisikan konsep
diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks diri keyakinan yang dimiliki
seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan, persepsi, nilai-nilai dan
tingkah laku yang unik dari individu tersebut.
Ø
Cawagas
(1983) menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan
dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya,
kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya.
Ø
Stuart dan Sudeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran,
kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan
mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh
dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu
dalam berhubungan dengan orang lain.
B.
LANGKAH-LANGKAH MEMPERTAHANKAN KONSEP DIRI
1. Bersikap
obyektif dalam mengenali diri sendiri
Jangan abaikan pengalaman positif atau pun keberhasilan
sekecil apapun yang pernah dicapai. Lihatlah talenta, bakat dan potensi diri
dan carilah cara dan kesempatan untuk mengembangkannya. Janganlah terlalu
berharap bahwa Anda dapat membahagiakan semua orang atau melakukan segala
sesuatu sekaligus.
“You
can’t be all things to all people, you can’t do all things at once, you just do
the best you could in every way....”
2. Hargailah diri sendiri
Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri. Jikalau kita tidak bisa menghargai diri sendiri, tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada diri sendiri, tidakmampu memandang hal baik dan positif terhadap diri, bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan melihat hal baik yang ada dalam diri orang lain secara positif. Jikakita tidak bisa menghargai orang lain, bagaimana orang lain bisa menghargai diri kita ??
3. Jangan memusuhi diri sendiri
Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah
peperangan yang terjadi dalam diri sendiri. Sikap menyalahkan diri sendiri
secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada permusuhan dan peperangan antara
harapan ideal dengan kenyataan diri sejati (real self). Akibatnya, akan timbul
kelelahan mental dan rasa frustrasi yang dalam serta makin lemah dan negatif
konsep dirinya.
4. Berpikir positif dan rasional
“We are what we think. All that we are arises with
our thoughts. With our thoughts, we make the world” (The Buddha).
Jadi, semua itu banyak tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu, baik itu persoalan maupun terhadap seseorang. Jadi,
kendalikan pikiran kita jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa langkah
membangun konsep diri adalah :
1.
Belajar menyukai
diri sendiri atau cinta diri sendiri
2.
Kembangkan pikiran
positive thinking
3.
Hubungan interpersonal
harus dibina dengan baik
4.
Pro-aktif atau
sikap yang aktif menuju yang positive
5.
Menjaga
keseimbangan hidup
C.
MANFAAT IDEAL DIRI DAN CITRA DIRI
1. Rasa
Percaya Diri
Bila
anda mengetahui potensi diri anda, maka anda akan lebih percaya diri, dan
inilah kunci utama keberhasilan seseorang.
2. Semangat
dan Gairah Hidup
Kalau
anda mengetahui potensi diri anda, anda akan hidup lebih bersemangat dan penuh
gairah.
3. Keberanian
Ketika
rasa percaya diri itu tumbuh, anda akan berani merealisasikan apa yang telah
menjadi tujuan dan sasaran hidup anda. Anda akan berani mengambil resiko.
4. Kebebasan
Ketika
anda telah menemukan potensi diri serta merasa percaya diri, anda akan merasa
hidup lebih bebas, bebas dari ketakutan dan keraguan.
5. Harga
Diri ( Self-Esteem )
Bila
anda menerima keberadaan diri anda, menerima kelebihan maupun kekurangan diri
anda, anda akan mencintai diri anda. Rasa cinta pada diri sendiri inilah yang
menjadi landasan untuk menjadi diri sendiri. Dan ketika anda mampu menjadi diri
sendiri, maka self-esteem anda akan meningkat.
6. Kedamaian dan Kebahagiaan
Dengan
menemukan siapa diri anda – menemukan citra-citra yang memadai, realistik dan
positif – pintu kebebasan terbuka untuk anda, dimana anda akan bisa merasakan
kedamaian dan kebahagiaan. Anda bisa bahagia dengan keberadaan diri anda
sendiri.
7. Keberhasilan
dalan hidup
Kunci
keberhasilan dalam hidup adalah percaya pada diri sendiri, untuk mempercayai
diri sendiri, kita perlu menggali dari dalam diri untuk menemukan potensi diri
yang tersembunyi.
Dengan
membangun citra diri yang memadai, realistik dan positif, sesungguhnya anda
membangun jalan keberhasilan diri anda sendiri.
D.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI
Burns (1993) menyebutkan bahwa secara garis besar ada lima faktor yang
mempengaruhi perkembangan konsep diri, yaitu :
Ø
citra fisik, merupakan evaluasi
terhadap diri secara fisik,
Ø
bahasa, yaitu kemampuan melakukan
konseptualisasi dan verbalisasi,
Ø
umpan balik dari lingkungan,
Ø
identifikasi dengan model dan peran
jenis yang tepat,
Ø
pola asuh orang tua.
Hurlock (1973) yang mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan konsep diri di antaranya adalah ;
Ø
fisik,
Ø
pakaian,
Ø
nama dan nama panggilan,
Ø
intelegensi,
Ø
tingkat aspirasi,
Ø
emosi,
Ø
budaya,
Ø
sekolah dan perguruan tinggi,
Ø
status sosial ekonomi, dan keluarga.
Menurut Lerner dan Spanier (dalam Nuryoto, 1993), perkembangan seseorang
selain ditentukan oleh kondisi dirinya, juga dikaitkan dengan kehidupan
kelompok dalam lingkungan masyarakatnya pada setiap tahap perkembangan yang
dilaluinya.
Garbarino (1992) mengemukakan bahwa pada prinsipnya dalam proses
perkembangan manusia bisa dilihat dalam perspektif ekologi. Dalam perspektif
ini individu berintraksi dengan lingkungan. Interaksi tersebut mebuat kedua
elemen saling memperngaruhi satu sama lain dan membentuk sistem dalam beberapa
tingkatan, yang terdiri dari microsystems, mesosystems, exosystems, dan
macrosystems.
E.
KOMPONEN ATAU BAGIAN DARI KONSEP DIRI
1.
Identitas diri
Peran yang berbeda, kesaran
diri akan diri sendiri, pengenalan diri yang ada tentang internal individual.
2.
Citra diri
Pandangan atau persepsi tentang
diri kita sendiri, bukan penilaian orang lain terhadap dirinya.
3.
Harga diri
Berupa penilaian atau evaluasi
dirinya terhadap hasil yang didapat baik internal maupun eksternal yang merupakan
proses pencapaian ideal diri
4.
Ideal diri
Suatu yang kita harapkan atau
harapan individu terhadap dirinya yang akan dinilai oleh personal lain
5.
Peran
Merupakan pola sikap, prilaku,
posisi dimasyarakat atau fungsi dirinya baik di lingkungan masyarakat,
keluarga, atau komunitas.
F.
HAMBATAN DALAM MEMBANGUN KONSEP DIRI
Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak, itu tergantung
pada pribadi yang bersangkutan dan lingkungan dia berada. Beberapa hambatan
yang sering terjadi dalam pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:
- Hambatan yang berasal dari
lingkungan; Lingkungan merupakan salah satu faktor penghambat dalam
pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara lain disebabkan sistem
pendidikan yang dianut, lingkungan kerja yang tidak mendukung semangat
pengembangan potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan dalam lingkungan
kebudayaan.
- Hambatan yang berasal dari
individu sendiri; Penghambat yang cukup besar adalah pada diri
sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan yang jelas,
keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi
yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah,
kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman manajerial lemah,
kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang rendah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Konsep diri adalah cara seseorang untuk
melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan
pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih
dahulu harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab
keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah
peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu
klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa komponen konsep diri yaitu
identitas diri yang merupakan intenal idividual, citra diri sebagai pandangan
atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi suatu
harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat.Untuk membangun konsep diri
kita harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran positif,
memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang
positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita lakukan pasti ada
manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan
diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan
mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Perry.
2005. “ Buku Ajar Fundamental Keperawatan
“. EGC : Jakarta.
Wong L. Donna,
Hockenberry-Eaton Marilyn, dkk. 2008. “
Buku Ajar Keperawatan Pediartik Vol.1”. EGC : Jakarta
Sunaryo. 2004. “ Psikologi untuk Keperawatan”. EGC :
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar